Nama : Fathul Bahrul Ulum Tan
Kelas : 1IA02
NPM : 52412802
Kata pengantar
Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi bagi yang membacanya dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Fathul Bahrul Ulum Tan
Penulis
Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta
pada tanggal 2 Mei 1889. Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.
Ia berasal dari lingkungan keluarga Kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi
Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka,
berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi
menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia
dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai
perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya.Ia menamatkan Sekolah
Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi
tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di
beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden
Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara.
Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat
komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat
antikolonial bagi pembacanya.
Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia
juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di
seksi propaganda Boedi Oetomo untuk
mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu
mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij(partai politik pertama yang
beraliran nasionalisme Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan
mencapai Indonesia merdeka.
Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk
memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda.Tetapi
pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg berusaha
menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11
Maret 1913.Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat
membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang
pemerintah kolonial Belanda.
Kemudian setelah ditolaknya pendaftaran status
badan hukum Indische Partij ia pun ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Komite
itu sekaligus sebagai komite tandingan dari Komite Perayaan Seratus Tahun
Kemerdekaan Bangsa Belanda.Komite Boemipoetra itu melancarkan kritik terhadap
Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri
Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya
untuk membiayai pesta perayaan tersebut.
Sehubungan dengan rencana perayaan itu, ia pun
mengkritik lewat tulisan berjudul Als Ik Eens
Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu
untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Tulisan Seandainya Aku Seorang
Belanda yang dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker itu
antara lain berbunyi:
“Sekiranya aku
seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di
negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan
pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si
inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu.Pikiran untuk
menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita
garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku
seorang Belanda. Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku
terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi
suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun”
Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial
Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukuman tanpa proses
pengadilan, berupa hukuman internering (hukum buang) yaitu sebuah hukuman
dengan menunjuk sebuah tempat tinggal yang boleh bagi seseorang untuk bertempat
tinggal. Ia pun dihukum buang ke Pulau Bangka.
Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo merasakan
rekan seperjuangan diperlakukan tidak adil.Mereka pun menerbitkan tulisan yang
bernada membela Soewardi.Tetapi pihak Belanda menganggap tulisan itu menghasut
rakyat untuk memusuhi dan memberontak pada pemerinah kolonial.Akibatnya
keduanya juga terkena hukuman internering.Douwes Dekker dibuang di Kupang dan
Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke pulau Banda.
Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri
Belanda karena di sana mereka bisa memperlajari banyak hal dari pada didaerah
terpencil. Akhirnya mereka diijinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913
sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman.
Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami
masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga Raden Mas Soewardi Soeryaningrat
berhasil memperoleh Europeesche Akte.
Kemudian ia kembali ke tanah air di tahun 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.
Kemudian ia kembali ke tanah air di tahun 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.
Setelah pulang dari pengasingan, bersama
rekan-rekan seperjuangannya, ia pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak
nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional
Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa
kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan
berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam
membina Taman Siswa.Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan
mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932.Tetapi dengan kegigihan
memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.
Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian
dalam dunia pendidikan di Tamansiswa, ia juga tetap rajin menulis.Namun tema
tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan
kebangsaan.Tulisannya berjumlah ratusan buah.Melalui tulisan-tulisan itulah dia
berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Sementara itu, pada zaman Pendudukan Jepang,
kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan. Waktu Pemerintah
Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar duduk
sebagai salah seorang pimpinan di samping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan
K.H. Mas Mansur.
Setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara
pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang
pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh
dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2
Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan
Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959,
tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor
Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.
Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris
Causa itu, ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan
dimakamkan di sana.
Kemudian oleh pihak penerus perguruan Taman
Siswa, didirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan
nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar Dewantara.Dalam museum ini terdapat
benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar sebagai pendiri Tamansiswa dan kiprahnya
dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep
dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar
sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam
dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional.
Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikirannya
tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa
membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi,
status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai
kemerdekaan yang asasi.
Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari
Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani(di belakang memberi
dorongan), ing madya mangun karsa
(di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sung tulada (di depan memberi
teladan).
Pengertian
dan Perbedaan Ilmu dengan Pengetahuan
a. Pengertian Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu/sains adalah pengetahuan tentang fakta, baik itu yang bersifat natural maupun sosial
yang berlaku umum dan sistematis atau pengetahuan yang sudah diatur menurut
urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis.Definisi ini membedakan antara
ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge).
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalarnan yang bersifat pribadi/ kelompok; belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
Contoh:
Bahasa adalah ilmu, maka bahasa berlaku umum dan sistematis. Kapan pun, di mana pun, siapa pun; jika ingin belajar bahasa apa pun; harus melalui tahap mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini membuktikan bahwa bahasa mempunyai sifat umum dan sistematis yang dijadikan dasar/acuan.Jadi, siapa guru bahasa? Guru bahasa adalah ilmu bahasa itu sendiri, sedangkan pengajarnya adalah pemangku/pengampu/penghubung ilmu bahasa.
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalarnan yang bersifat pribadi/ kelompok; belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
Contoh:
Bahasa adalah ilmu, maka bahasa berlaku umum dan sistematis. Kapan pun, di mana pun, siapa pun; jika ingin belajar bahasa apa pun; harus melalui tahap mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini membuktikan bahwa bahasa mempunyai sifat umum dan sistematis yang dijadikan dasar/acuan.Jadi, siapa guru bahasa? Guru bahasa adalah ilmu bahasa itu sendiri, sedangkan pengajarnya adalah pemangku/pengampu/penghubung ilmu bahasa.
Pengetahuan
yang mulanya bersifat individual/kelompok dapat diusahakan dan akan menjadi
ilmu, lengkap dengan sifat-sifatnya, apabila telah diuji dan dikaji.
Contoh:
Perdukunan,
ilmu batin; yang pelakunya sering dipanggil paranormal sudah diakui kebenaran
dan manfaatnya. Karena sifatnya masih individual/ kelompok dan tidak sistematis
serta tidak terbuka, maka orang yang akan mempelajarinya harus mencari guru
sendiri. Guru merupakan acuan yang harus diikuti karena guru merupakan itu
sendiri (lain guru lain ilmu). Jadi, pengetahuan dapat dijadikan ilmu .
b. Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu
|
Pengetahuan
|
Ilmu merupakan usaha untuk mengorganisir dan
mensitematisasikan sesuatu. Sesuatu tersebut dapat diperoleh dari pengalaman dan
pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Namun sesuatu itu dilanjutkan dengan
pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.
|
Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia terhadap
sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu.
Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal,
dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal, atau yang
bersangkutan dengan masalah kejiwaan.
|
Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara
objektif (objective thinking),
tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia faktual. Ini
diperoleh melalui observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisisnya
merupakan hal yang objektif dengan menyampingkan unsur pribadi, mengedepankan
pemikiran logika, netral (tidak dipengaruhi oleh kedirian atau subjektif).
Ilmu sebagai milik manusia secara komprehensif yang merupakan lukisan dan
keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang dipelajarinya
dalam ruang dan waktu sejauh jangkauan logika dan dapat diamati panca indera
manusia.
|
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum
tersusun, baik mengenai matafisik maupun fisik. Dapat juga
dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, tanpa
memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan
tradisi yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini
landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan
tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji
lebih dahulu. Pencarian pengetahuan
lebih cendrung trial and error dan
berdasarkan pengalaman belaka (Supriyanto, 2003).
|
Kesimpulan
Manusia
adalah makhluk
sosial yang sanagat membutuhkan adanya orang lain di sekitar kehidupan
mereka,tanpa orang lain manusia bukanlah apa - apa, tidak ada orang pintar
jika tidak ada orang bodoh dan tidak ada orang kayak jika tidak ada orang
miskin. banyak orang pintar tidak sukses karena tidak bisa menjaga hubungan
baik dengan orang lain dan banyak orang biasa menjadi luar biasa karena dia
supel terhadap orang lain.
Ilmu
pengetahuan secara etimologi merupakan kata bentukan yang berasal dari 2 kata
yaitu ilmu dan pengetahuan. Ilmu adalah suatu hasil darti proses kerja otak,
sedangkan pengetahuan yang berkata dasar tahu artinya sadar/insaf dengan
penambahan afiksasi pe-an ( pengetahuan) menjadi kata benda artinya kumpulan
dari hasil kesadaran manusia terhadap sesuatu. Misalnya kesadaran manusia
terhadap fenomena alam maka muncul Ilmu alam, kesadaran manusia terhadap
fenomena sosial maka muncul ilmu sosial, kesadaran manusia terhadap fenomena
kebudayaan maka muncul ilmu budaya dan lain sebagainya
ilmu pengetahuan
dibagi menjadi 2 macam :
- Ilmu pengetahuan exacta (nyata)
- Ilmu pengetahuan abstrak (tanpa wujud)
- Ilmu pengetahuan exacta (nyata)
- Ilmu pengetahuan abstrak (tanpa wujud)
Demikian
yang bisa saya simpulkan, semoga makalah ini bermanfaat bagimasyarakat pada
umumnya dan mahasiswa pada umumnya.Apabila makalah initerdapat kekurangan maupun
kesalahan dalam penulisan/pembahasan saya mengucapkan mohon maaf.
Referensi
:
http://history1978.wordpress.com/biografi-tokoh/
http://media.kompasiana.com/buku/2010/12/06/power-of-networking-rahasia-orang-sukses/
http://hirizon-wwwbloggercomcreate-blogg.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-perbedaan-serta-contoh.html
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/08/biografi-mohammad-hatta.html
http://staff.unud.ac.id/~besung/.../perbedaan-ilmu-dengan-pengetahuan
http://media.kompasiana.com/buku/2010/12/06/power-of-networking-rahasia-orang-sukses/
http://hirizon-wwwbloggercomcreate-blogg.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-perbedaan-serta-contoh.html
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/08/biografi-mohammad-hatta.html
http://staff.unud.ac.id/~besung/.../perbedaan-ilmu-dengan-pengetahuan
0 komentar:
Posting Komentar